PERSAHABATAN
Murni
melani sebagai
Anjani
Putri
eka rahayu sebagai Alfina
Rizki
dewi yanti sebagai Dewi
Novita
permata sari sebagai Yanti
Ratih indria sebagai Indri
Pada
suatu hari disaat keadilan sudah menjadi kata yang punah. Sedang diadakannya ujian
semester. Alfina dan Dewi duduk sebangku, Yanti dan Indri duduk sebangku
didepannya sedangkan Anjani duduk sendiri disamping Dewi.
Mata
pelajaran yang sedang diujikan adalah matematika, semua murid terlihat
kebingungan dan kewalahan melihat soalnya. Dan terjadilah percakapan antara 5
sekawan yaitu Anjani, Alfina, Dewi, Yanti dan Indri.
Dewi : “Dri, aku minta jawaban soal nomer 5 dan 6!”
Indri : “A dan
C”
Yanti : “Kalau nomer 10, 11, dan 15 jawabannya apa Wi?
Dewi : “10 A, 11D, 15 aku belum”
Alfina: “Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar”
Yanti : “Soalnya
sulit sekali masih banyak yang belum aku kerjakan”
Mereka berempat saling
contek-mencontek seperti pelajar lainnya. Tapi tidak dengan Anjani, ia terlihat
rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Dewi
: “Jani, kamu sudah
selesai?”
Anjani: “Belum, tinggal 3 soal lagi”
Dewi
: “Aku minta jawaban
nomor 15 sampai 20 jan!”
Anjani: “Tidak bisa wi,”
Dewi
: “Kenapa? Kita sahabat
jani, kita harus kerjasama”
Indri : “Iya
jan, kita harus kerjasama”
Alfina :“Iya, kamu kan yang paling
pintar disini jani”
Anjani: “Tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman”
Yanti : “Kenapa
memang jan? Hanya 5 soal saja!”
Anjani: “Mencontek atau pun memberi contek adalah hal buruk, yang
dosa nya sama. Aku tidak mau mencontek karena dosa, begitu pula member contek
ke kalian. Aku minta maaf”
Yanti : “Tapi
saat ini, sangat mendesak jan”
Indri : “Iya
jani, bantu kami”
Anjani: “Tetap tidak bisa”
Alfina: “Yasudah, biarkan. Urus saja dirimu sendiri jan, dan kami urus diri
kami sendiri.”(marah dan kesal)
Dewi
: “Biarkan, kita lihat
saja di buku.
Dewi
lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat
rumus dan jawaban di dalamnya.lalu Yanti menanyakan hasilnya.
Yanti : “Bagaimana
Wi? Ada tidak?
Dewi
: “Ada, kalian dengar
ya. 15 A,16 B,17 D, 18 C,19 A, 20 C”
Karena
suara Dewi yang agak terdengar keras, guru pun mendengarnya dan menghampiri
mereka berempat.
Guru :“Kalian ini mencontek terus, maju kalian.
Mereka
berempat dihukum didepan kelas sambil memegang kuping dan mengangkat satu kaki.
Dewi :“Aku tidak menyangka akan seperti ini”
Indri : “Aku
juga tidak menyangka, akan dihukum”
Yanti : “Seharusnya
kita belajar ya”
Dewi
: Disaat seperti ini,
baru kita menyadarinya yah!”
Yanti : “Aku
menyesal”
Alfina,
Indri&Dewi : “Aku juga” (bersama)
Setelah
itu Anjani keluar dari bangkunya dan menghampiri mereka. Kemudian Anjani ikut
berdiri memegang kuping dan mengangkat kaki satu seperti yang lain.
Indri : “Kenapa kamu maju jani, kamu nyontek juga?
Anjani: “Tidak, aku ingin menjalani hukuman kalian juga. Kita
sahabat kan? Aku kita bersama”
Yanti : “Aku
berharap ini menjadi pelajaran kita semua”
Indri : “dan
tidak kita ulangi lagi”
Alfina: “Kita sahabat sejati”
Lalu
mereka semua menjalani hukuman dengan penuh senyum dan tawa. Persahabatan akan
mengalahkan segala keburukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar